Senin, 18 November 2013

Pertemuan yang tak bertepi

Suatu malam, di awal fuyu, dingin yang masih bersahabat.
Waktu itu malam semakin larut, hingga setiap derap langkahpun akan terdengar walau di kejauhan.
"Pendekar 1/2 Jalan" Bisikku.
"Aku kenal jubah usang itu, aku tanda selendang hijau itu, aku ingat caping hitam itu"
"Firasat, pertanda apa gerangan"

Sosok berjubah hitam itu mendekatiku, lalu beliau berucap...
"Lihatlah dirimu.."
"Lihatlah dirimu dalam pikirannya, lalu bercerminlah"
"Apa yang kau lihat, anak muda"
Aku menggelengkan kepala.
"Tidak adakah?"
"Hmm,,," sembari mengusap janggutnya beliau melanjutkan...
"Satu hal yang pasti di dalam dunia ini adalah mati, itu tak bisa terbantahkan"
"...dan mati tidaklah mudah, kawan"

Kemudian beliau meninggalkanku dengan "Assalamu'alaikum", menghilang menembus pekatnya malam.

"Wa'alaikumsalam" jawabku.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala lagi.
Seolah itu hanya angin lalu, orang aneh.
Ya, memang mati itu adalah satu hal yang pasti.
tapi yang tidak ku pahami, "mati tidaklah mudah".
mati ya mati, mati ya tidak bernyawa, tidak bergerak, tidak hidup, 
"Lihatlah dirimu dalam pikirannya, lalu bercerminlah", Apa maksudnya, pikiran siapa, melihat apa ? bisikku dalam hati.

Sungguh tak mudah untuk di cerna otakku. Pertemuan yang sesaat itu, lagi-lagi aku harus menguras energi untuk berpikir dalam mengungkap makna yang tersembunyi dibalik kata-kata yang beliau ucapkan.
Sembari berjalan, tak henti-hentinya mencari tahu, mengumpulkan kepingan yang tercerai berai.



Bersambung...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipersilahkan bagi yang ingin mencaci maki blog ini..